Add caption |
Narasumber dari Dinas Kebakaran Kota Bandung, Bp. Wawan Sungkawa
menjelaskan bahwa menghadapi api kita harus mengenali dahulu sifat-sifat api,
sehingga nanti akan mudah mengendalikannya. Terjadinya api ujarnya, kalau ada
tiga unsur yaitu Bahan Bakar, Oksigen
dan Panas. Apabila salah satu unsur
itu tidak ada atau hilang, maka api tidak akan terjadi atau akan padam. Maka kalau
kita menghadapi munculnya kebakaran, jangan panik, sejak sumber api masih kecil
segera salah satu unsur itu dihilangkan, misalnya dengan menutup sumber api itu
sehingga oksigennya hilang dan api akan padam.
Alat penjepit regulator yang banyak dijual di supermarket-supermarket
itupun sebenarnya tidak diperlukan, selama regulator dan seal karet tabungnya
baik.
Demo cara pemadaman api dengan tabung APAR ( Alat Pemadam Api Ringan )
dengan ukuran berat 3 kg, yang perlu disediakan di rumah-rumah tinggal, dipertunjukkan
oleh petugas Damkar Kota Bandung di pelataran parkir masjid Sabiilul Muttaqiin,
Jl. Sarijati II No. 3, Margacinta – Bandung.
Ibu-ibu yang sering menghadapi api dalam kegiatan sehari-hari memasak di
dapur, diberi kesempatan mencoba memadamkan api dengan APAR tersebut.
Sesuai Perda Kota Bandung, tabung APAR ini wajib disediakan di setiap rumah
tinggal warga. Isi tabung kalau tidak dipakai tahan selama dua tahun, dan
setelah waktu itu isinya harus diganti atau diisi ulang. Supaya tidak mubadzir, sebelum kadaluwarsa (expire
date), sebaiknya isi tabung APAR ini dipergunakan dan dihabiskan sebagai latihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar